Karang itu telah rapuh
Termetamorfosa oleh waktu
Menjelma seonggok kapur beku
Yang retak oleh belaian matahari
Lebur bersama ombak yang bernyanyi
Dan hanyut dalam deru angin yang berbisik sepi
Karang itu kini terlunta
Tenggelam dalam lautan duka
Ketika seribu janji setia
Tak jua membawanya ke hadirat cinta
Dan karang itu kini semakin terluka
Dalam penantian berujung derita
Oleh serpihan duri-duri dusta
Pada buih yang menjajikan cinta
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
...What The Thunder In Your Heart Turns To Be...
Pages
Content List
Virtual Mates
TERLELAP PENATKU
Desau angin di sisa hari
Berbisik sunyi pada dedaunan sepi
Selayaknya rinai-rinai harapan
Mengekal takdir tak berkesudahan
Bila pijak-pijak masa lalu
Menjejakkan tapak-tapak pilu
Maka mengalirlah selaut hasrat
Pada secawan rindu berukir karat
Dan bila akhirnya waktu
Ku uraikan satu demi Satu
Maka menyisiplah lamun lekatnya teduh
Di kedalaman matamu, penat lelaplah sudah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Berbisik sunyi pada dedaunan sepi
Selayaknya rinai-rinai harapan
Mengekal takdir tak berkesudahan
Bila pijak-pijak masa lalu
Menjejakkan tapak-tapak pilu
Maka mengalirlah selaut hasrat
Pada secawan rindu berukir karat
Dan bila akhirnya waktu
Ku uraikan satu demi Satu
Maka menyisiplah lamun lekatnya teduh
Di kedalaman matamu, penat lelaplah sudah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Firasat
Titik-titik hujan
Menggelayut di antara tangkai-tangkai hati
Perlahan, jatuh di atas pucuk-pucuk asa
Yang kuncup memendam putik-putik setia
Dan benang-benang nestapa
Dalam kelopak-kelopak kerinduan
Entah,
Ada yang tak biasa dengan rintik ini
Tak sedikitpun tampak olehku mendung yang membingkai
Atau pelangi yang memudar sepi
Kecuali senyuman angin pada sepasang awan yang beranjak pergi
Mungkin ku Cuma berfirasat
Atau mungkin ini sebuah hasrat?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Menggelayut di antara tangkai-tangkai hati
Perlahan, jatuh di atas pucuk-pucuk asa
Yang kuncup memendam putik-putik setia
Dan benang-benang nestapa
Dalam kelopak-kelopak kerinduan
Entah,
Ada yang tak biasa dengan rintik ini
Tak sedikitpun tampak olehku mendung yang membingkai
Atau pelangi yang memudar sepi
Kecuali senyuman angin pada sepasang awan yang beranjak pergi
Mungkin ku Cuma berfirasat
Atau mungkin ini sebuah hasrat?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tersenyumlah Untukku
Masihkah kau terlelap?
Bangunlah…
Karena sebentar lagi hari ‘kan meninggalkan gelap
Dan perlahan, hitam ‘kan menuju pagi
Lalu pekat ‘kan melebur bersama matahari
Masihkah kau terlelap?
Bangunlah…
Beratus tantangan t’lah menanti ‘tuk kau taklukkan
Beribu hambatan t’lah menunggu ‘tuk kau patahkan
Dan berjuta cobaan t’lah berdiri ‘tuk kau tumbangkan
Gentarkah kau?
Percayalah…
Doaku ‘kan selalu mengiringi langkahmu
Sayangku ‘kan selalu kuatkanmu
Dan cintaku ‘kan selalu tegarkanmu
Ragukah kau pada dirimu sendiri?
Percayalah…
Sabarmu ‘kan kabulkan semua doa
Tabahmu ‘kan wujudkan semua mimpi dan harapan
Dan senyummu ‘kan menuntunmu ke titian cinta
Jadi tersenyumlah untukku
Karena hari ini sangat berarti
Karena hari ini untuk selamanya
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Bangunlah…
Karena sebentar lagi hari ‘kan meninggalkan gelap
Dan perlahan, hitam ‘kan menuju pagi
Lalu pekat ‘kan melebur bersama matahari
Masihkah kau terlelap?
Bangunlah…
Beratus tantangan t’lah menanti ‘tuk kau taklukkan
Beribu hambatan t’lah menunggu ‘tuk kau patahkan
Dan berjuta cobaan t’lah berdiri ‘tuk kau tumbangkan
Gentarkah kau?
Percayalah…
Doaku ‘kan selalu mengiringi langkahmu
Sayangku ‘kan selalu kuatkanmu
Dan cintaku ‘kan selalu tegarkanmu
Ragukah kau pada dirimu sendiri?
Percayalah…
Sabarmu ‘kan kabulkan semua doa
Tabahmu ‘kan wujudkan semua mimpi dan harapan
Dan senyummu ‘kan menuntunmu ke titian cinta
Jadi tersenyumlah untukku
Karena hari ini sangat berarti
Karena hari ini untuk selamanya
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Salam Sayang
Selamat pagi dunia…
Adakah kebahagiaan yang kau siapkan untukku hari ini?
Selamat pagi matahari…
Adakah kahangatan yang kan kau dekapkan ke tubuhku hari ini?
Selamat pagi bayu…
Adakah kesejukkan yang kan kau hembuskan ke dadaku hari ini?
Selamat pagi cinta…
Adakah senyum yang kan kau berikan untukku hari ini?
Salam sayang…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Adakah kebahagiaan yang kau siapkan untukku hari ini?
Selamat pagi matahari…
Adakah kahangatan yang kan kau dekapkan ke tubuhku hari ini?
Selamat pagi bayu…
Adakah kesejukkan yang kan kau hembuskan ke dadaku hari ini?
Selamat pagi cinta…
Adakah senyum yang kan kau berikan untukku hari ini?
Salam sayang…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Dan Langit pun Menangis
Dan tiba-tiba langit pun menangis
Tanpa sebuah keluhan yang mendesah dari bibirnya
Hanya tetes-tetes kecil yang terus berderai
Mengalir membasahi keringnya bumi
Entah mengapa
Tiba-tiba saja sang langit menjadi begitu melankolis
Membuat hatiku semakin miris
Adakah ia t’lah mendengar seribu kisah tragis
Dari setitik zenith yang mungkin bercerita
Tentang seorang manusia yang menikmati semesta derita
Tanpa setetes pun airmata?
Entah mengapa
Hitam menyelimuti indahnya biru
Mungkin ia terharu
Akan keteguhan sepotong hati yang sendiri
Atau mungkin ia sedih akan sebuah kenaifan yang tak tersadari
Entahlah…
Senja ini, tiba-tiba saja sang langit menangis
Tak setegar kemarin ketika ia terus berpijar di tengah prahara
Tak seceria pagi tadi saat ia terus tersenyum pada alam semesta
Senja ini, tiba-tiba saja ia menangis
At-than
My heart’s essences
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tanpa sebuah keluhan yang mendesah dari bibirnya
Hanya tetes-tetes kecil yang terus berderai
Mengalir membasahi keringnya bumi
Entah mengapa
Tiba-tiba saja sang langit menjadi begitu melankolis
Membuat hatiku semakin miris
Adakah ia t’lah mendengar seribu kisah tragis
Dari setitik zenith yang mungkin bercerita
Tentang seorang manusia yang menikmati semesta derita
Tanpa setetes pun airmata?
Entah mengapa
Hitam menyelimuti indahnya biru
Mungkin ia terharu
Akan keteguhan sepotong hati yang sendiri
Atau mungkin ia sedih akan sebuah kenaifan yang tak tersadari
Entahlah…
Senja ini, tiba-tiba saja sang langit menangis
Tak setegar kemarin ketika ia terus berpijar di tengah prahara
Tak seceria pagi tadi saat ia terus tersenyum pada alam semesta
Senja ini, tiba-tiba saja ia menangis
At-than
My heart’s essences
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
IZINKAN AKU MENCINTAIMU (Dengan Caraku Sendiri)
Izinkan aku mencintaimu
Dengan caraku sendiri
Dengan cinta yang mungkin sulit
‘tuk bisa kau pahami
Biarkan aku sayangimu
Dengan caraku sendiri
Dengan rindu yang mungkin sulit
‘tuk bisa kau mengerti
Biarkan aku merindumu
Dengan caraku sendiri
Dengan rindu yang mungkin sulit
‘tuk bisa kau resapi
Namun jangan biarkan aku membencimu
Dengan caraku sendiri
Karena ku takut ‘kan melukai
Dan kau ‘kan tersakiti
Maka izinkanlah aku
Memberi arti di hidupmu
Dengan caraku sendiri
Meski mungkin ‘kan sulit ‘tuk bisa kau maknai
Namun kau ‘kan tetap ku cintai
Dengan caraku sendiri
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Dengan caraku sendiri
Dengan cinta yang mungkin sulit
‘tuk bisa kau pahami
Biarkan aku sayangimu
Dengan caraku sendiri
Dengan rindu yang mungkin sulit
‘tuk bisa kau mengerti
Biarkan aku merindumu
Dengan caraku sendiri
Dengan rindu yang mungkin sulit
‘tuk bisa kau resapi
Namun jangan biarkan aku membencimu
Dengan caraku sendiri
Karena ku takut ‘kan melukai
Dan kau ‘kan tersakiti
Maka izinkanlah aku
Memberi arti di hidupmu
Dengan caraku sendiri
Meski mungkin ‘kan sulit ‘tuk bisa kau maknai
Namun kau ‘kan tetap ku cintai
Dengan caraku sendiri
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Cinta Matahari
Aku iri pada laut
Yang tak sedetik pun ia lewati
Kecuali untuk menyatakan kerinduannya pada pantai
Lewat jutaan ombak dan riak-riak kecil
Aku iri pada dedaunan
Yang setia menanti setitik embun pagi
Dan dengan cinta,
Menerima ia apa adanya
Namun aku lebih iri
Akan keteguhan cinta matahari pada purnama
Yang takkan pernah ia temui
Hingga dunia berakhir nanti
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Yang tak sedetik pun ia lewati
Kecuali untuk menyatakan kerinduannya pada pantai
Lewat jutaan ombak dan riak-riak kecil
Aku iri pada dedaunan
Yang setia menanti setitik embun pagi
Dan dengan cinta,
Menerima ia apa adanya
Namun aku lebih iri
Akan keteguhan cinta matahari pada purnama
Yang takkan pernah ia temui
Hingga dunia berakhir nanti
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Kutitipkan Rindu Ini
Terdengar senandung angin basah
Di ujung malam yang gelisah
Menghembuskan nada-nada rindu tak berperi
Mengalun indah di antara pucuk-pucuk cemara
Lalu senyap bersama daun-daun yang berguguran
Duhai angin malam…
Ku titipkan rindu ini kepadamu
Hembuskanlah ia di tiap helai nafasnya
Bisikanlah ia di tiap relung jiwanya
Hingga tak lagi tersisa ruang di hatinya
Kecuali untuk ku
Dan hanya untuk ku
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Di ujung malam yang gelisah
Menghembuskan nada-nada rindu tak berperi
Mengalun indah di antara pucuk-pucuk cemara
Lalu senyap bersama daun-daun yang berguguran
Duhai angin malam…
Ku titipkan rindu ini kepadamu
Hembuskanlah ia di tiap helai nafasnya
Bisikanlah ia di tiap relung jiwanya
Hingga tak lagi tersisa ruang di hatinya
Kecuali untuk ku
Dan hanya untuk ku
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Gundah
Ada ketakutan yang tiba-tiba menyekap
Saat senja mulai menutup tirainya dengan gelap
Ada gundah yang seketika menyusup
Saat dunia mulai meredup
Sungguh…
Nyatakah semua ketakutan ini?
Gundahkah yang ku rasa kini?
Kemanakah cinta yang selama ini ku miliki?
Mengapa takut dan gundah merasuki?
Bukankah takkan berkumpul takut, gundah dan cinta dalam satu hati?
Maka janganlah senja membuatmu gundah wahai hatiku
Karena ku yakin kan kau temui seribu purnama
Saat dunia mulai meredup indah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Saat senja mulai menutup tirainya dengan gelap
Ada gundah yang seketika menyusup
Saat dunia mulai meredup
Sungguh…
Nyatakah semua ketakutan ini?
Gundahkah yang ku rasa kini?
Kemanakah cinta yang selama ini ku miliki?
Mengapa takut dan gundah merasuki?
Bukankah takkan berkumpul takut, gundah dan cinta dalam satu hati?
Maka janganlah senja membuatmu gundah wahai hatiku
Karena ku yakin kan kau temui seribu purnama
Saat dunia mulai meredup indah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tersesat
Semburat awan-awan jingga
Berpendar seiring hadirnya aurora
Aku pun tersesat di antara gemerlap nebula dan asterisk
Yang perlahan terhisap oleh hembusan angin sepi
Duhai engkau cahaya yang menerangi semesta hatiku
Bawalah aku dari gelap ini bersamamu
Sungguh takkan mampu ku jejaki jalan ini
Tanpa cahaya cintamu di kedalaman hati
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Berpendar seiring hadirnya aurora
Aku pun tersesat di antara gemerlap nebula dan asterisk
Yang perlahan terhisap oleh hembusan angin sepi
Duhai engkau cahaya yang menerangi semesta hatiku
Bawalah aku dari gelap ini bersamamu
Sungguh takkan mampu ku jejaki jalan ini
Tanpa cahaya cintamu di kedalaman hati
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Menyerah
Menggeliat di antara bias-bias masa lalu
Mencoba keluar dari lorong-lorong gelap waktu
Mencari celah di tiap dimensi memori
Walau ku tahu akhirnya
Sekuat apa pun ku mencoba
Takkan mampu sedetik pun ‘tuk berpaling
Berjalan di antara batas-batas asa
Mencari jalan lain yang mungkin terlupa
Mencoba menantang takdir yang t’lah tercipta
Walau ku sadari akhirnya
Sejauh apa pun ku melangkah
Takkan sanggup sejengkal pun ‘tuk menjauh
Waktu…
Mengapa begitu erat kau mendekapku
Hingga tak sedetik pun tersisa bagiku
Kecuali untuk memikirkannya?
Tak lagi adakah ruang yang kau sisakan untukku
‘tukl bisa lupakannya?
Dan takdir…
Mengapa jalan ini yang kaupilihkan untuk ku
Hingga tak lagi mampu ku menjauh
Dari genggaman masa lalu?
Tak lagi adakah jalan lain untuk ku
Tuk bisa tinggalkannya?
At-than
My Heart’s Essences
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Mencoba keluar dari lorong-lorong gelap waktu
Mencari celah di tiap dimensi memori
Walau ku tahu akhirnya
Sekuat apa pun ku mencoba
Takkan mampu sedetik pun ‘tuk berpaling
Berjalan di antara batas-batas asa
Mencari jalan lain yang mungkin terlupa
Mencoba menantang takdir yang t’lah tercipta
Walau ku sadari akhirnya
Sejauh apa pun ku melangkah
Takkan sanggup sejengkal pun ‘tuk menjauh
Waktu…
Mengapa begitu erat kau mendekapku
Hingga tak sedetik pun tersisa bagiku
Kecuali untuk memikirkannya?
Tak lagi adakah ruang yang kau sisakan untukku
‘tukl bisa lupakannya?
Dan takdir…
Mengapa jalan ini yang kaupilihkan untuk ku
Hingga tak lagi mampu ku menjauh
Dari genggaman masa lalu?
Tak lagi adakah jalan lain untuk ku
Tuk bisa tinggalkannya?
At-than
My Heart’s Essences
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Sepenggal Bulan Untuk Malam yang Telah Mati
Tiba-tiba saja aku telah berada di tengah malam yang hampir usai ini. Tak ada yang tampak olehku kecuali hitam. Hitam yang seolah abadi, sekekal malam yang tak kunjung usai ini. Sedetik kemudian aku baru menyadari malam ini telah mati. Kucoba meraba gelapnya dan membelai penatnya, namun tak lagi kurasakan denyut nadinya ketika hatiku perlahan tertidur dengan lelapnya.
Sementara jauh di sana, di ujung jemariku ketika kucoba menunjuk satu bintang, sepenggal bulan tengah bercengkrama dengan segumpalan awan. Mereka terlalu larut dalam percumbuan yang aneh itu hingga tak menyadari tatapan iriku yang dengan tajam mengawasi mereka.
Ya, aku memang iri pada kedua makhluk gelap itu. Masih layakkah bulan yang hanya sepenggal untuk dicintai, bahkan hanya oleh sehamparan malam yang telah mati? Kalau memang iya, mengapa tak semakhluk pun mencintaiku, walau alam t’lah menjadikan diriku purnama yang bersinar di palung malam? Dan kalau memang tidak, mengapa masih saja takdir membiarkan mereka bersama dalam ketidak-tetapan yang tak kupahami itu?
Hmmm, andai aku bisa menulis kitab takdirku sendiri, kan kujadikan diriku sepenggal bulan untuk malam yang telah mati. Namun, masihkah ada kesempatan bagiku untuk memilih? Tuhan, berikanlah aku jawabnya saat kuterjaga. Atau biarkanlah aku tertidur dalam mimpi yang indah ini, selamanya…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Sementara jauh di sana, di ujung jemariku ketika kucoba menunjuk satu bintang, sepenggal bulan tengah bercengkrama dengan segumpalan awan. Mereka terlalu larut dalam percumbuan yang aneh itu hingga tak menyadari tatapan iriku yang dengan tajam mengawasi mereka.
Ya, aku memang iri pada kedua makhluk gelap itu. Masih layakkah bulan yang hanya sepenggal untuk dicintai, bahkan hanya oleh sehamparan malam yang telah mati? Kalau memang iya, mengapa tak semakhluk pun mencintaiku, walau alam t’lah menjadikan diriku purnama yang bersinar di palung malam? Dan kalau memang tidak, mengapa masih saja takdir membiarkan mereka bersama dalam ketidak-tetapan yang tak kupahami itu?
Hmmm, andai aku bisa menulis kitab takdirku sendiri, kan kujadikan diriku sepenggal bulan untuk malam yang telah mati. Namun, masihkah ada kesempatan bagiku untuk memilih? Tuhan, berikanlah aku jawabnya saat kuterjaga. Atau biarkanlah aku tertidur dalam mimpi yang indah ini, selamanya…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Subuh Yang Abadi
Subuh ini kembali kutebarkan penglihatanku pada bumi. Pada dedaunan yang sedang terlelap, pada bayu yang sedang mengantuk, dan pada malam yang tengah menggapai ujungnya. Namun aneh, embun yang selama ini telah menitikkan cinta pada dedaunan sebelum subuh terjaga, kini tak lagi tampak olehku. Aku mulai khawatir, akankah pagi turun hari ini? Apa jadinya pagi tanpa setetes pun embun? Lalu dapatkah dedaunan itu menahan kecewanya?
Akh, apa peduliku terhadap mereka? Bukankah mereka hanyalah makhluk kecil tak berdaya? Terlalu kecil untuk melawan kehendak alam. Apa peduliku terhadap mereka? Bukankah aku kan terus hidup seribu tahun lagi walau tanpa sehelai pun daun di bumi ini? Sudahlah, aku tahu kau tak sedikitpun percaya kepadaku. Lagipula, aku telah bosan hidup dalam penjara kebohongan ini.
Ya, aku memang peduli. Dedaunan itu, entah mengapa, aku selalu melihat diriku sendiri tiap kali kucerminkan jiwaku di sana.
Ya Tuhanku, sudikah Engkau menjadikanku setitik embun yang menanti pagi dalam pelukan daun mati di pagi yang belum jatuh ini?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Akh, apa peduliku terhadap mereka? Bukankah mereka hanyalah makhluk kecil tak berdaya? Terlalu kecil untuk melawan kehendak alam. Apa peduliku terhadap mereka? Bukankah aku kan terus hidup seribu tahun lagi walau tanpa sehelai pun daun di bumi ini? Sudahlah, aku tahu kau tak sedikitpun percaya kepadaku. Lagipula, aku telah bosan hidup dalam penjara kebohongan ini.
Ya, aku memang peduli. Dedaunan itu, entah mengapa, aku selalu melihat diriku sendiri tiap kali kucerminkan jiwaku di sana.
Ya Tuhanku, sudikah Engkau menjadikanku setitik embun yang menanti pagi dalam pelukan daun mati di pagi yang belum jatuh ini?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Redumption
Akhirnya kutemukan jalan itu. Sebuah titian kecil menuju pulang. Mungkin. Mungkin juga ia akan menyesatkanku di sebuah persimpangan yang entah dimana. Apapun itu. Seandainya pun itu terjadi, aku rasa aku telah siap, memilih arah kemana kaki yang lemah ini kan kulangkahkan. Yang paling kutakutkan adalah jika ternyata akulah yang pada akhirnya kan menyesatkan langkah-langkah kecil ini. Sebab jika itu terjadi, aku takkan pernah bisa kembali untuk selamanya.
Selamanya. Tahukah kau arti kata itu? Aku jadi ngeri sendiri jika membayangkannya. Selamanya menunjukan ketidakfanaan, ketiadaakhiran, keabadian.
Ya tuhan, hanya kepada Engkaulah aku menyembah dan hanya kepada Engkaulah aku memohon pertolongan. Karena hanya Engkaulah yang bisa membawaku kembali kemana seharusnya aku berada.
Muna, selamat tinggal…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Selamanya. Tahukah kau arti kata itu? Aku jadi ngeri sendiri jika membayangkannya. Selamanya menunjukan ketidakfanaan, ketiadaakhiran, keabadian.
Ya tuhan, hanya kepada Engkaulah aku menyembah dan hanya kepada Engkaulah aku memohon pertolongan. Karena hanya Engkaulah yang bisa membawaku kembali kemana seharusnya aku berada.
Muna, selamat tinggal…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Subscribe to:
Posts (Atom)
It's Me
Labels
- Apa Kabar Hati? (4)
- Diary (33)
- Gemuruh (7)
- Ibu (1)
- Leave Me Alone (4)
- Mémoire (4)
- My Wishes (2)
- New Born (12)
- Sahabat (5)
- Suara Hati (30)
- Unlistened (2)
- Untreatable Pain (1)
Top Listeners
Most Listened
-
Izinkan aku mencintaimu Dengan caraku sendiri Dengan cinta yang mungkin sulit ‘tuk bisa kau pahami Biarkan aku sayangimu Dengan caraku sendi...
-
Selalu saja, angin berhembus sekehendaknya Tak hanya, menyapu seraut wajahku saja Tapi juga, sekuntum...
-
Akhirnya ku terjaga Di pagi yang turun tanpa mega Kutengadahkan wajahku ke langit barat Dan kutemukan wajah-wajah yang memendam hasrat L...
-
Juni akhirnya beranjak pergi Meninggalkan kemarau yang sendiri Dan hujan yang sesekali kembali Membawa kuntum-kuntum melati Juli pun me...
-
Dear Rabb, Apa kabar Tuhan? Di pagi yang belum turun ini, kembali kusapa Engkau. Berharap, tak Kau tu...
-
Dear Rabb, Tuhan, izinkan aku mencurahkan semua kesahku ke hadapMU. Karena sungguh, kemana lagi kan ku adukan segala duka ini bila cintaMu ...
-
Untukmu, sekeping hatiku yang hilang... Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya m...