Sunday 16 May 2010 | By: Nathan

Filsafat Cinta

Bagimu yang masih menyimpan tanya tentang arti sebuah cinta...

Cinta itu hujan,,,
Yang rintiknya bisa menyejukkan hati yang kemarau. Namun terkadang ia bisa menyakiti, membanjiri mata dengan gerimis-gerimis kecewa.

Cinta itu merpati,,
Yang hinggap di pucuk-pucuk asmara dan menyenandungkan kicau-kicau kerinduan. Namun terkadang ia terbang jauh di ketinggian langit dan tak pernah kembali.

Cinta itu lebah,,
Yang menawarkan manisnya madu untuk hidup yang teramat pahitnya. Namun terkadang ia bisa menusukkan sengat-sengat kegetiran berlumur racun yang teramat mematikan.

Cinta itu awan,,
Yang terkadang meneduhkan jiwa-jiwa yang tersulut api kemarahan. Namun terkadang juga ia menjelma mendung yang membawa berita tentang banjir yang menghanyutkan semua perasaan.

Cinta itu telaga,,
Yang menyusupkan gairah dalam riak-riak kecil nan damai tak menghanyutkan. Namun terkadang ia lebih gemuruh dari semua gelombang yang mengombak di laut-laut khatulistiwa.

Akh,,,
Lagi-lagi muslihat itu menipuku. Padahal aku tahu, semua itu bukan cinta. Padahal aku yakin, cinta itu tak semu, tak jua fana. Karena yang aku tahu, cinta itu adalah jalinan rasa yang merangkai hatiku dengan Dia, Sang Pemilik Cinta. Dia yang cinta-Nya tak pernah pupus oleh jilatan ombak waktu. Dia yang tak pernah menyimpan duri-duri benci di dalam haribaan-Nya. Dia, Zat yang jiwaku berada dalam ganggaman-Nya.

Ya,,,
Karena cinta itu adalah surga, tempat dimana kita kan kembali, bersama dan abadi. Karena cinta itu adalah I M A N.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Thursday 13 May 2010 | By: Nathan

Dear Rabb

Untuk Mu, Penguasa Hatiku

Kutulis surat ini dengan tinta pengharapan di atas lembaran-lembaran kepastian akan kuasa-Mu atas segala sesuatu. Dengan tanpa mengurangi rasa cintaku sedikit pun kepada-Mu, aku memohon, segerakanlah pertemuanku dengan makhluk yang telah kau tuliskan sebagai pendampingku dalam kitab takdir-Mu. Sungguh, bukan karena aku telah jenuh dengan limpahan cinta Mu, namun karena aku hanya ingin memberinya cinta dengan cinta yang telah Engkau anugerahkan kepadaku.

Duhai Engkau yang jiwaku berada dalam genggaman-Mu…

Telah cukup lama aku berada dalam penantian ini, namun tak sekali pun kau tampakkan ia kepadaku. Apakah ini sebuah pertanda bahwa telah tiba saat bagiku untuk mencari dan menemukan kepingan hatiku yang hilang? Maaf duhai Rabbku, aku sama sekali tak bermaksud untuk menggugat ketetapan-Mu. Aku hanya tak lagi sanggup menahan tusukan duri-duri kerinduan ini.

Duhai Engkau Sang Penguasa Hati…

Jika telah tiba saatnya nanti, jadikanlah ia perhiasan dunia yang menghiasi malamnya dengan tahajud kepada-Mu dan siangnya dengan mengagungkan asma-Mu. Jadikanlah ia setetes embun pagi yang kan menyejukkan hati. Jadikanlah ia secercah bintang yang berpendar di kala keraguan menguasai. Dan jadikanlah ia jemari matahari yang kan menyibak mendung-mendung kegalauan.

Duhai Engkau Sang Pemberi Cinta…

Kupasrahkan cinta ini dalam pelukan rahmat-Mu. Kuraslah laut-laut keraguan dalam hati ini dan isilah ia dengan sungai cinta yang mengalirkan riak-riak kasih-Mu. Lalu izinkanlah kami berlayar di atasnya dengan bahtera pengharapan hingga ke tepian cinta-Mu yang kekal nan abadi.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Monday 10 May 2010 | By: Nathan

Serpihan Hati Yang Gamang

May, 6th 2010

Ketika riak-riak sungai berada dalam alirannya, dia kan terbawa ke muara dimana laut kan menjadi pelabuhan terakhirnya. Begitu pula ketika searakan awan berada di keangkuhan langit, dia kan terbawa kemana angin kan menuntunnya, menjelma mendung yang pada akhirnya tumpah sebagai jutaan rintik kerendahan hati.

Namun kini, ketika seserpih hati yang gamang telah berada di sebuah persimpangan kelam waktu, kemanakah ia kan terbawa? Haruskah ia menjebakkan diri dalam perangkap kelam masa lalu? Atau haruskah ia membatu, menanti hingga langit mengakhiri sandiwaranya?

Sesungguhnya seserpih hati itu telah lelah bermain dengan takdir. Dapatkah kau bayangkan sakitnya, ketika separuh usia telah kau habiskan hanya untuk melayarkan keyakinan pada samudra kenyataan yang teramat kelam? Atau dapatkah sedikit saja kau rasakan sebilah ketakutan nyaris membunuhmu ketika telah kau habiskan bait-bait sabda untuk mantra cinta yang tak pernah terucapkan dengan kata?

Sungguh, seserpih hati itu telah benar-benar lelah bermain dengan takdir. Maka tahukah kau kemana akhirnya ia kan terbawa? Tidak!! Kau takkan pernah tahu bila serabut kesunyian telah merambat pekat di tiap kelopak nuranimu…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO