Wednesday 30 June 2010 | By: Nathan

Akhirnya Ku Terjaga

Akhirnya ku terjaga
Di pagi yang turun tanpa mega
Kutengadahkan wajahku ke langit barat
Dan kutemukan wajah-wajah yang memendam hasrat
Langit itu, ada rindu yang mendera
Tatapannya menyapu wajahku, mesra

Lalu kulangkahkan kaki-kaki kecil hati ini
Memijakkan jemari kerdilnya pada bumi
Mencoba mengayuh gelombang perasaan yang gemuruh
Meski kutahu semesta rasa di kalbuku telah luruh

Di setapak ini wajahku menghadap
Dan tiada tersisa kecuali senyap
Yang menggumpal dalam keping kenangan
Menyerpih di sepanjang jalan

Cahaya, bawalah aku bersamamu
Sebelum kematian memupus jiwaku
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tuesday 29 June 2010 | By: Nathan

Menyerah

Lelah,
Cukup sudah ku berkerah
Meretas simpul-simpul merah
Kusut tanpa arah
Namun tetap saja ku salah

Gerah,
Jauh sudah ku melangkah
Mencoba mencari celah
Di ambang tak berpilah
Pintu dimana kita terpisah

Sudahlah,
Tak perlu ada madah,
Nada ataupun gita mengiring kisah
Untuk sebuah rasa yang tlah terjarah
Karena mata ini takkan bisa membasah

Mirah,
Yang kau pinta dan ku tak pernah
Kini tlah meremah
Maka cukuplah,
Tak perlu lagi ada kilah

Resah,
Menanti makna yang tak jua terjamah
Dan cahaya, dengarlah
Kini aku tlah kalah
Cahaya, sumpah...
Aku menyerah....
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Friday 25 June 2010 | By: Nathan

Bahasa Dua Hati

Untukmu, sekeping hatiku yang hilang...

Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta
Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya matahari?
Adakah ia membahagiakan atau hanya menyakiti?
Lalu masihkah kau membutuhkannya ketika sekeping hati telah berderai?

Kau bertanya padaku tentang cinta yang tak pernah kumemilikinya?
Kan kuberitahu kepadamu bahwa cinta bagiku adalah hujan bagi sahara,
Yang tak pernah serinaipun jatuh sempurna
Andaipun gerimisnya hadir membasahi hati yang kerontang,
Dalam sekejap ia kan menumbuhkan tunas-tunas kegetiran
Yang pada akhirnya kita hanya kan menuai kepedihan
Cinta bagiku adalah ombak bagi pantai yang sendiri,
Di pagihari ia kan melabuhkan riak-riak kasih di tepian hati,
Namun ketika malam tiba semua kan lenyap terhisap bumi
Kau masih bertanya akankah cinta abadi kepadaku?
Maka dengarkanlah aku wahai kidung yang melantunkan harmoni cinta di kalbuku,
bahwasannya cinta kan abadi tuk selamanya,
Karena keabadian itulah cinta yang sesungguhnya

Ya, selayaknya bintang di langit
Cahayanya menyinari tapi tak bisa dimiliki

Namun ketika dengan jemarimu kau menunjuknya
Tanpa kau sadari dia kan berada di ujungnya
Cinta bagiku seperti mentari, hangatnya terasa
Namun tak mampu kumenyentuhnya

Cinta ada untuk dicintai dan diungkapkan sebagai jembatan baru ke pelajaran hidup selanjutnya
Cintalah yang akan merangkai hatiku, hatimu dan hatiNya
Kita hanya perlu mengungkapkan karena bukanlah cinta bila ia tersembunyi
Kecuali oleh hati yang terlalu mencintai dirinya sendiri

Namun ketika cinta telah diucapkan,
Mengapa masih ada hati yang terpatahkan?
Mungkinkah ini hanya sandiwara langit,
Ataukah kitab takdir yang telah membuat hati yang lemah ini tersesat?

Itu adalah pembuktian dari cinta
Cinta ada untuk cinta itu sendiri,
Bukan untukku, untukmu, untuknya, atau untuk mereka
Karena cinta punya jalannya sendiri

Tapi aku,kamu, dia dan mereka juga punya hak untuk merasakan cinta
Lalu, ketika cinta akhirnya memutuskan untuk memilih jalannya sendiri,
maka kemanakah hati yang lemah ini kan kulabuhkan?

Cintalah yang akan menunjukan jalan untuk berlabuhnya hati

Aku kan menanti hingga saat itu tiba,
Meski mungkin kan kuhabiskan separuh usia dan selaut airmata...

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Monday 21 June 2010 | By: Nathan

Jenuh

Untukmu, jiwa-jiwa yang dilanda jenuh

Habis sudah pasir waktu menitik dari genggamanku
Pupus sudah ombak ragu memecah di karang yakinku
Namun masih saja, kau setiakan heningmu itu
Tanpa sejenak pun, kau benakkan segumpal jenuhku

Cahaya...
Takkan pernah, sehelai angin membisikkan lirih sunyi yang sama
Takkan pernah, sekerat malam menyelimutkan hitam yang sama
Lalu bagaimana lagi kubisa membuatmu terpana
Ketika lirik-lirik mantra kini tak lagi bermakna?

Pernahkah sedikit saja kau pahamkan kalbumu
Akan rindu yang mendera waktu?
Pernahkah sedikit saja kau tinggalkan heningmu
Tuk sekedar berpaling dan menyapa getirku?
Sedikit saja, Cahaya, sedikit saja....

Kini, segumpal daging ini telah gemuruh
Dan maaf, jika rasa ini akhirnya luruh
Karena aku tlah jenuh
Sungguh, Cahaya, aku tlah benar-benar jenuh...
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tuesday 15 June 2010 | By: Nathan

Rindu Bisu

Ada hasrat yang tercekat
Pada hati-hati yang terjerat
Di antara gelap dan pekat
Yang tersisa hanyalah penat

Ada sapa yang tak terkecap
Pada lisan-lisan yang terlelap
Di antara ragu dan harap
Yang tersisa hanyalah senyap

Ada mimpi yang membelenggu
Pada jiwa-jiwa yang sayu
Di antara haru dan biru
Yang tersisa hanyalah rindu
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Saturday 12 June 2010 | By: Nathan

Pusara Hati

Telah kau ciptakan sebuah pusara di hatiku
Untuk jasad dari tiap rasa yang membeku
Lalu kau tancapkan sepasang jemari yang tengadah
Berukir lirik-lirik satir yang tiada terjemah

Mungkin kau mampu memberi zirah untuk rapuhnya jiwa
Namun, dapatkah ia menyatukan hati yang telah menzarah?

Maka biarlah kubawa potongan hati yang tersisa
Ke pangkuan angin yang diam tak biasa
Hingga waktu kan menimang hujan
Terlelap dalam dekapan awan
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Wednesday 9 June 2010 | By: Nathan

Redumption

Ketika dunia tlah membuatmu terlalu lelah tuk bisa terlelap
Ketika rinai-rinai airmata mulai menggerimis di kedua pipimu
Ketika kau kehilangan sesuatu yang tak bisa tuk kembali
Ketika kau mencintai seseorang yang tak pernah ditakdirkan tuk kau miliki
Maka dapatkah hidupmu kau persalahkan?

Mungkin tlah kau habiskan tirakatmu untuk malam yang tlah usai
Atau mungkin tlah kau tumpahkan semua keluh tentang siang yang memuaikan hati
Namun ketahuilah, hidup terlalu berharga
Tuk kau tukar dengan semua kepedihan yang mendera

Maka berhentilah tuk menyalahkan dirimu sendiri
Atau cobalah tuk memaafkan kekhilafan hati
Karena sungguh,
Sepahit apapun itu,
Kau takkan merasakan manisnya jika kau tak pernah mencoba

Rebahkanlah dirimu dalam pelukan kenyataan
Biarkan cahayanya membawamu pulang
Menguatkan tulang-tulang rapuhmu
Mengumpulkan serpihan hatimu yang terserak
Dan izinkan aku mencoba tuk melengkapi serpihan yang hilang


Untukmu, yang tak mampu memaafkan diri sendiri...
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO