Kembali bahtera hati ini kukayuh
Perlahan lalui gemulung rasa yang gemuruh
Walau layar yang kini terkembang penuh
Pun akhirnya kan luruh
Seribu rasa berdenyut di kedalaman hati
Ketika akhirnya bayangmu kukenangkan
Ada cinta yang berbisik mesra
Ada rindu yang berdenting syahdu
Ada bahagia yang menyusupi relung jiwa
Namun ternyata juga ada sakit yang melukai suka
Ada sepi yang membunuh hati
Atau kecwa yang mendekap tawa
Akh...
Lagi-lagi lamun itu menyesatkanku
Tuhan...
Masih akankah untukku Kau bukakan pintu Mu
Bila akhirnya cinta ini kan sepenuhnya kuserahkan pada Mu?Di
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
...What The Thunder In Your Heart Turns To Be...
Pages
Content List
Virtual Mates
Adiós
Apa kabar, mawar kecilku?
Adakah ilalang itu melukakanmu?
Tenanglah, usah kau risau
Biarkan duri itu menjagamu
Dan tak usah kau menunggu
Dalam harapmu, sentuhanku
Karena, mawar kecilku,
Kini jemariku telah mampu
Menggenggam tanpa semerbakmu
Dengarlah, mawar kecilku
Aku mengenal duri itu
Hingga tak sanggup kupatahkan ia demi egoku
Kini biarlah kumelepasmu
Bersama duri itu
Yang kan selalu menjagamu
Dari jahilnya waktu…
Mawar kecilku, tak akan pernah kusemaikan mawar lain di taman hati ini....
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Mantra Hati di Ujung Tujuh Puluh Purnama
Ada masa di kala kenangan menabur rindu pada jiwa-jiwa tak berdaya. Selayaknya hujan menggerus dekapan tanah pada akar pinus tua yang telah dirapuhkan oleh cintanya kepada sang purnama. Ya, telah tujuh puluh purnama kulewati sejak aku mengenalmu. Namun masih, tak sedetikpun waktu rela membiarkan kita untuk bersama. Aku mulai berpikir, kiranya hasutan takdir telah membuat waktu cemburu pada sebuah kenyataan bahwa aku kan mencintaimu seperti embun yang takkan pernah mengering sebelum pagi benar-benar berakhir.
Rindu ini, cahaya, sesungguhnya telah meringkihkan tulang-tulangku bahkan hanya untuk sekedar berdiri, menanti hingga fajar meluluhkan gelapnya malam. Dan lisan ini, cahaya, sesungguhnya telah sampai pada penatnya bahkan hanya untuk sekedar melantunkan sepotong mantra hati itu kembali. Namun, cahaya, sekuat apapun waktu menderaku, selamanya hati ini takkan pernah terkalahkan sebelum kematian akhirnya memupus jiwaku. Ya, aku akan terus mencintaimu hingga takdir menyerah kepadaku.
Cahaya, dengarlah bisikan mantra hati ini, semoga waktu takkan kembali memisahkan kita setelah gelap yang kulalui. Semoga mata ini selalu terjaga dalam menatap indahmu meski harus ada airmata yang terteteskan. Dan, cahaya, semoga semesta hati ini tak pernah lelah mencintaimu hingga hujan kembali ke pangkuan awan.
Cahaya, dekaplah aku dalam cintamu dan jangan pernah kau lepaskan lagi…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Rindu ini, cahaya, sesungguhnya telah meringkihkan tulang-tulangku bahkan hanya untuk sekedar berdiri, menanti hingga fajar meluluhkan gelapnya malam. Dan lisan ini, cahaya, sesungguhnya telah sampai pada penatnya bahkan hanya untuk sekedar melantunkan sepotong mantra hati itu kembali. Namun, cahaya, sekuat apapun waktu menderaku, selamanya hati ini takkan pernah terkalahkan sebelum kematian akhirnya memupus jiwaku. Ya, aku akan terus mencintaimu hingga takdir menyerah kepadaku.
Cahaya, dengarlah bisikan mantra hati ini, semoga waktu takkan kembali memisahkan kita setelah gelap yang kulalui. Semoga mata ini selalu terjaga dalam menatap indahmu meski harus ada airmata yang terteteskan. Dan, cahaya, semoga semesta hati ini tak pernah lelah mencintaimu hingga hujan kembali ke pangkuan awan.
Cahaya, dekaplah aku dalam cintamu dan jangan pernah kau lepaskan lagi…
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
SEPTEMBER KE TUJUH
Hujan yang menitik di senja ini
Membawakanku gerimis-gerims kenangan
Yang merinai, menggenang di sepanjang benakku
Hari ini, september ke tujuh
Sejak cinta mengenalkanku padanya
Namun sungguh, tak sedikitpun waktu mengubahnya
Ada senyum yang menggurat di manis wajahnya
Juga tawa yang terserak di merah bibirnya
Ah, maafkan aku cahaya...
Di september yang ke tujuh ini
Dia telah membuatku
Sejenak berpaling darimu
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Membawakanku gerimis-gerims kenangan
Yang merinai, menggenang di sepanjang benakku
Hari ini, september ke tujuh
Sejak cinta mengenalkanku padanya
Namun sungguh, tak sedikitpun waktu mengubahnya
Ada senyum yang menggurat di manis wajahnya
Juga tawa yang terserak di merah bibirnya
Ah, maafkan aku cahaya...
Di september yang ke tujuh ini
Dia telah membuatku
Sejenak berpaling darimu
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
MAAF
Hitam belum jua melangkah
Meninggalkan pagi yang berselubung merah
Ketika ku sadari bahwa dunia
Menjadi lebih indah dari biasanya
Hari ini, untuk tiap helai nafasku
Ingin ku katakan kepadamu
Maaf…
Untuk tiap debu khilaf yang mengotori hati
Dan bilah-bilah dusta yang melukai
Kan ku ukir sejuta maaf di tiap helai warna pelangi
Yang t’lah terlukis di kaki langit hati
Kan ku biarkan jemari langit mendekapnya
Hingga takkan pernah waktu memudarkannya
Dedicated to my entire virtual mates, yang udah gak pernah Q kunjungi lagi. Maaf, untuk kesekiankalinya dunia telah membuatku berpaling. I wish we could keep on being friend after this long disconnection....
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Subscribe to:
Posts (Atom)
It's Me
X-Files
Labels
- Apa Kabar Hati? (4)
- Diary (33)
- Gemuruh (7)
- Ibu (1)
- Leave Me Alone (4)
- Mémoire (4)
- My Wishes (2)
- New Born (12)
- Sahabat (5)
- Suara Hati (30)
- Unlistened (2)
- Untreatable Pain (1)
Top Listeners
Most Listened
-
Izinkan aku mencintaimu Dengan caraku sendiri Dengan cinta yang mungkin sulit ‘tuk bisa kau pahami Biarkan aku sayangimu Dengan caraku sendi...
-
Selalu saja, angin berhembus sekehendaknya Tak hanya, menyapu seraut wajahku saja Tapi juga, sekuntum...
-
Akhirnya ku terjaga Di pagi yang turun tanpa mega Kutengadahkan wajahku ke langit barat Dan kutemukan wajah-wajah yang memendam hasrat L...
-
Juni akhirnya beranjak pergi Meninggalkan kemarau yang sendiri Dan hujan yang sesekali kembali Membawa kuntum-kuntum melati Juli pun me...
-
Dear Rabb, Apa kabar Tuhan? Di pagi yang belum turun ini, kembali kusapa Engkau. Berharap, tak Kau tu...
-
Dear Rabb, Tuhan, izinkan aku mencurahkan semua kesahku ke hadapMU. Karena sungguh, kemana lagi kan ku adukan segala duka ini bila cintaMu ...
-
Untukmu, sekeping hatiku yang hilang... Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya m...