Wednesday 24 November 2010 | By: Nathan

Gadis Kecil Dalam Foto Tua

Sehelai gambar kusam terbaring dalam genggamku
Dan seorang gadis manis sedang tersenyum di sana
Gadis kecil dengan mata yang membulat sempurna
Membinarkan sejuta pesona, terpendar di benakku

Gadis kecil itu, bagai denting piano di tengah hening
Atau senandung awan yang membasahi kering
Dan mata yang membulat sempurna itu,
Bagai rimbunnya cemara, siang selamanya sejuk di situ

Dan kini, gadis kecil dalam foto tua itu
Kembali membuka kotak kenanganku
Dimana sehelai cinta dan sejuta pernik kerinduan
Yang pernah tersemayam oleh acuhnya zaman
Pun akhirnya menyeruak dalam semesta hati

Kapan lagi kan kau dekap aku seperti gadis kecil dalam foto tua itu?

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Sunday 7 November 2010 | By: Nathan

Semesta Hati Untukmu Negeri


Dear negeriku,
Apa kabar negeriku?
Masihkah alam menyayangimu
Setelah penghianatan yang kau buat tanpa ragu?
Kudengar karma itu telah sampai kepadamu
Lalu apakah itu menyakitimu?

Wahai negeriku,
Kuharap prasangka itu tak meracuni pikiranmu
Karena sungguh, takkan pernah alam mendendam
Meski telah kau buatnya remuk redam
Ia hanya menuruti titah Tuhannya
Tanpa sempat bertanya mengapa

Dan negeriku,
Kuharap kau juga tak menyangka
Tuhan telah benar-benar murka
Karena sungguh, takkan pernah Ia berhenti mencintai
Meski telah kau coba tuk tumbuhkan sejuta benci
Maka usahlah hati kau sedihkan
Karena ini hanyalah sebuah peringatan
Karena terkadang dunia membuat kita terlupa
Akan adanya sang pencipta

Namun bila rasa itu t’lah sesakkan dadamu,
Maka menangislah negeriku,
Basahilah nurani yang kerontang dengan airmatamu
Menangislah,
Hingga tak lagi ada airmata yang mengalir di pipimu
Menangislah,
Agar Tuhan kasihan kepadamu
Menangislah negeriku, menangislah
Dan aku kan menangis bersamamu
Dalam tiap doa dan sujudku

Dan bila esok Tuhan t’lah redakan tangismu,
Menghapus tiap bilur kesedihan di dadamu,
Terimalah sebuah bingkisan kecil dariku,
Semesta hati,
untukmu negeri

*Ya, terkadang kita memang terlupa akan adanya Sang Pencipta*

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Wednesday 3 November 2010 | By: Nathan

Cassiopeia

"Aku selalu menyukai bintang itu,
Empat cahaya dengan sejuta pesona"
Ucapmu, tiap kali kau hadapkan wajahmu ke langit utara

"Mengapa tak kau sentuh saja ia
Menunjuk satu cahaya dengan jemarimu"?
Tanyaku waktu itu

Dan kau pun terdiam
Lamat-lamat kudengar kau menggumam
Namun entah apa,
Tak sedikit pun kudengar desahnya

Dan kini, aku tlah berdiri
Tepat di bawah bintang yang selalu kau suka itu
Maka maukah kugenggamkan ia untukmu?
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO