Hujan yang jatuh sore ini terasa lain ketika rintiknya mulai memapah ingatanku akan diammu yang membatu. Sebulan yang lalu, lebih mungkin, ku ucapkan semua yang selama ini terpendam dalam keluguanku. “Aku ternyata mencintaimu.” Ucapku waktu itu.
Namun kau malah memberiku sesungging senyum sembari menatapku, tajam tapi teduh. Tak ada kata yang menyeruak dari bibir tipismu. Dalam keluguanku, kukira itu cinta. Namun kembali harus kuteguk secangkir tuba kecewa untuk yang kesekian kalinya. “ini terlalu cepat buatku. Beri aku sedikit waktu untuk memikirkannya.” Kilahmu waktu itu.
Kini sebulan sudah sedikit waktu yang kau pinta itu kuberi. Namun masih, kau setiakan diammu itu. Sementara belukar rindu di sanubari semakin liar menyemak. Bila memang rantai-rantai keraguan menyimpul di hatimu, maka biarkanlah aku meretasnya hingga lepas, bebas.
Aku tak sedang mengatakan aku telah lelah menanti. Tidak, bukan. Aku hanya takut kalau rasa ini kan memuai oleh terik waktu. Aku juga tak sedang mengatakan kalau keputusanmu itu telah mengeluhkan bibirku. Tidak, bukan. Aku hanya takut kalau hujan yang jatuh di sore ini menguapkan hatiku dan menumbuhkan tunas-tunas kegetiran yang pada akhirnya kita kan menuai kapedihan. Tidak, jangan.
Cahaya, jika suatu saat kau membaca goresan hati ini, aku hanya meminta satu hal kepadamu : bangunkanlah aku sebelum rinai hujan yang terakhir jatuh…
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
...What The Thunder In Your Heart Turns To Be...
Pages
Content List
Virtual Mates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
It's Me
Labels
- Apa Kabar Hati? (4)
- Diary (33)
- Gemuruh (7)
- Ibu (1)
- Leave Me Alone (4)
- Mémoire (4)
- My Wishes (2)
- New Born (12)
- Sahabat (5)
- Suara Hati (30)
- Unlistened (2)
- Untreatable Pain (1)
Top Listeners
Most Listened
-
Izinkan aku mencintaimu Dengan caraku sendiri Dengan cinta yang mungkin sulit ‘tuk bisa kau pahami Biarkan aku sayangimu Dengan caraku sendi...
-
Selalu saja, angin berhembus sekehendaknya Tak hanya, menyapu seraut wajahku saja Tapi juga, sekuntum...
-
Akhirnya ku terjaga Di pagi yang turun tanpa mega Kutengadahkan wajahku ke langit barat Dan kutemukan wajah-wajah yang memendam hasrat L...
-
Juni akhirnya beranjak pergi Meninggalkan kemarau yang sendiri Dan hujan yang sesekali kembali Membawa kuntum-kuntum melati Juli pun me...
-
Dear Rabb, Apa kabar Tuhan? Di pagi yang belum turun ini, kembali kusapa Engkau. Berharap, tak Kau tu...
-
Dear Rabb, Tuhan, izinkan aku mencurahkan semua kesahku ke hadapMU. Karena sungguh, kemana lagi kan ku adukan segala duka ini bila cintaMu ...
-
Untukmu, sekeping hatiku yang hilang... Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya m...
0 comments:
Post a Comment