(TRIBUTE TO IWAN SIMATUPANG)
Getaran irama waktu, t’lah sampai di penghujung malam
Yang sesak oleh bintang-bintang pucat dan awan-awan hitam
Nada-nada selanjutnya, membawakanku sepotong lirik kelam
Tentang mimpi buruk di tengah kemarau siang tadi
Ketika gagak-gagak hitam dan tikus-tikus kotor berlari
Berebut menggerogoti seonggok bangkai basi
Namun benarkah itu mimpi?
Atau, aku hanya merasa bahwa aku t’lah bermimpi?
Dan jika aku t’lah benar-benar bermimpi’
Mengapa ia lebih nyata dari kenyataan yang t’lah benar-benar nyata?
Awan-awan hitam itupun menguap
Dilemanya t’lah terlelap
Namun aku kembali terjebak dalam simpul kusut sang malam
Dalam tumpukan garis-garis kelam
Lalu ku coba ‘tuk kembali melihat ke arah dalam
Dari dalam diriku yang paling dalam
Dan kutemukan hatiku t’lah hampa
Nuraninya t’lah tiada
Lalu apa artinya hidup tanpa nurani?
Bukankah maut ‘kan lebih berarti?
Awan-awan hitam itupun kembali menguap
Menyisakan sehelai garis putih pada simpul kusut yang ikut terlelap
Kurentangkan ia dengan seribu harap
Hingga terurai sebentuk jalan: KEBENARAN
Ingin ku ukir ia di pasir ketaatan
Namun ku tahu, segera ia ‘kan kembali pupus
Oleh jilatan ombak-ombak rakus
Maka biarlah ia kembali menguap bersama awan-awan hitam
Yang ‘kan turun sebagai hujan di akhir malam
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
...What The Thunder In Your Heart Turns To Be...
Pages
Content List
Virtual Mates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
It's Me
Labels
- Apa Kabar Hati? (4)
- Diary (33)
- Gemuruh (7)
- Ibu (1)
- Leave Me Alone (4)
- Mémoire (4)
- My Wishes (2)
- New Born (12)
- Sahabat (5)
- Suara Hati (30)
- Unlistened (2)
- Untreatable Pain (1)
Top Listeners
Most Listened
-
Izinkan aku mencintaimu Dengan caraku sendiri Dengan cinta yang mungkin sulit ‘tuk bisa kau pahami Biarkan aku sayangimu Dengan caraku sendi...
-
Selalu saja, angin berhembus sekehendaknya Tak hanya, menyapu seraut wajahku saja Tapi juga, sekuntum...
-
Akhirnya ku terjaga Di pagi yang turun tanpa mega Kutengadahkan wajahku ke langit barat Dan kutemukan wajah-wajah yang memendam hasrat L...
-
Juni akhirnya beranjak pergi Meninggalkan kemarau yang sendiri Dan hujan yang sesekali kembali Membawa kuntum-kuntum melati Juli pun me...
-
Dear Rabb, Apa kabar Tuhan? Di pagi yang belum turun ini, kembali kusapa Engkau. Berharap, tak Kau tu...
-
Dear Rabb, Tuhan, izinkan aku mencurahkan semua kesahku ke hadapMU. Karena sungguh, kemana lagi kan ku adukan segala duka ini bila cintaMu ...
-
Untukmu, sekeping hatiku yang hilang... Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya m...
0 comments:
Post a Comment