Friday 25 June 2010 | By: Nathan

Bahasa Dua Hati

Untukmu, sekeping hatiku yang hilang...

Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta
Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya matahari?
Adakah ia membahagiakan atau hanya menyakiti?
Lalu masihkah kau membutuhkannya ketika sekeping hati telah berderai?

Kau bertanya padaku tentang cinta yang tak pernah kumemilikinya?
Kan kuberitahu kepadamu bahwa cinta bagiku adalah hujan bagi sahara,
Yang tak pernah serinaipun jatuh sempurna
Andaipun gerimisnya hadir membasahi hati yang kerontang,
Dalam sekejap ia kan menumbuhkan tunas-tunas kegetiran
Yang pada akhirnya kita hanya kan menuai kepedihan
Cinta bagiku adalah ombak bagi pantai yang sendiri,
Di pagihari ia kan melabuhkan riak-riak kasih di tepian hati,
Namun ketika malam tiba semua kan lenyap terhisap bumi
Kau masih bertanya akankah cinta abadi kepadaku?
Maka dengarkanlah aku wahai kidung yang melantunkan harmoni cinta di kalbuku,
bahwasannya cinta kan abadi tuk selamanya,
Karena keabadian itulah cinta yang sesungguhnya

Ya, selayaknya bintang di langit
Cahayanya menyinari tapi tak bisa dimiliki

Namun ketika dengan jemarimu kau menunjuknya
Tanpa kau sadari dia kan berada di ujungnya
Cinta bagiku seperti mentari, hangatnya terasa
Namun tak mampu kumenyentuhnya

Cinta ada untuk dicintai dan diungkapkan sebagai jembatan baru ke pelajaran hidup selanjutnya
Cintalah yang akan merangkai hatiku, hatimu dan hatiNya
Kita hanya perlu mengungkapkan karena bukanlah cinta bila ia tersembunyi
Kecuali oleh hati yang terlalu mencintai dirinya sendiri

Namun ketika cinta telah diucapkan,
Mengapa masih ada hati yang terpatahkan?
Mungkinkah ini hanya sandiwara langit,
Ataukah kitab takdir yang telah membuat hati yang lemah ini tersesat?

Itu adalah pembuktian dari cinta
Cinta ada untuk cinta itu sendiri,
Bukan untukku, untukmu, untuknya, atau untuk mereka
Karena cinta punya jalannya sendiri

Tapi aku,kamu, dia dan mereka juga punya hak untuk merasakan cinta
Lalu, ketika cinta akhirnya memutuskan untuk memilih jalannya sendiri,
maka kemanakah hati yang lemah ini kan kulabuhkan?

Cintalah yang akan menunjukan jalan untuk berlabuhnya hati

Aku kan menanti hingga saat itu tiba,
Meski mungkin kan kuhabiskan separuh usia dan selaut airmata...

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

5 comments:

windflowers said...

cinta itu misteri yang tak akan pernah terungkap..sebentar cinta bagai serpihan surga di genggaman, tapi sesaat kemudian bisa bagai neraka di genggaman...dia ada untuk dinikmati, bukan dimiliki..keep smile, and have a great day..^_^

Umy Diary said...

cinta,,,
lagi bt ni ma cinta

RUANG JINGGA said...

ketika dua hati bicara cinta dan itulah bahasanya
ketika itu cinta ada dan kekuatan saling menggenggam

Tulisanmu menarik dan patut dipahami !

Nathan said...

Windflowers: ia bagaikan segenggam pasir, semakin erat kau menggenggamnya semakin cepat ia kan pupus. namun jika kau renggangkan genggamanmu, angin senja kan membawanya pergi...

umy diary: yang sabar,, tuhan gak memberi apa yg kita minta, Dia cuma memberi apa yg kita butuhkan. keep on smiling...

artikelku: lalu bagaimana jika salah satu hati bisu...???

windflowers said...

have a great day my dear friend...^_^

Post a Comment