Tuesday 29 June 2010 | By: Nathan

Menyerah

Lelah,
Cukup sudah ku berkerah
Meretas simpul-simpul merah
Kusut tanpa arah
Namun tetap saja ku salah

Gerah,
Jauh sudah ku melangkah
Mencoba mencari celah
Di ambang tak berpilah
Pintu dimana kita terpisah

Sudahlah,
Tak perlu ada madah,
Nada ataupun gita mengiring kisah
Untuk sebuah rasa yang tlah terjarah
Karena mata ini takkan bisa membasah

Mirah,
Yang kau pinta dan ku tak pernah
Kini tlah meremah
Maka cukuplah,
Tak perlu lagi ada kilah

Resah,
Menanti makna yang tak jua terjamah
Dan cahaya, dengarlah
Kini aku tlah kalah
Cahaya, sumpah...
Aku menyerah....
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

5 comments:

Athifah Dahsyamar said...

Jangan menyerah, bgitu kata d'masiv..
Tetap semangatt, karena katanya, hanya semangatlah yang membedakan kita dengan orang mati.
so,semangattt !

salam hangat dari Makassar.
ditunggu kunjungan baliknya ya,semoga bisa bersahabat :)

AzHis Jhie said...

kayakx ini puisi untuk seseorang ya ??

buat siapa nah ???

ali said...

memang terkadang kita harus melepaskan seseorang yang memang tak sanggup untuk kita menangkan meski hanya sekedar terlintas mengenang dilingkar mata yahhh... :-)

Nathan said...

Athifah: Jadi gt yagh??? makasih deh,,,

Ajiz: pake nanya lg,, u know, n u're rite...

laen kali yg kocaq dunk,, khas de kick gt :بوويل

Rawins said...

wah mirip puisinya penyanyi dangdut neh. cuman ga ada ah ah ayeee...
hehehe... piss
ijin follow yah..

Post a Comment