Tuesday 25 January 2011 | By: Nathan

Sebuah Permulaan Kecil


Makhluk itu akhirnya muncul juga, mencoba ciptakan goresan-goresan kecil di tubuhku . Dia tahu, aku sedang berada di sisi lemahku. Namun mungkin dia lupa, kalau aku telah siap untuk terluka. Mungkin dia juga lupa, aku pernah mengalami goresan yang lebih besar dan lebih dalam dari ini namun aku masih melanjutkan hidup untuk merasakan sejuknya udara hari ini. Karma, ini hanya permulaan kecil darimu, bukan? Cobalah sebisamu, agar kau tahu seberapa siap ku menyambut hadirmu, agar kau tahu seberapa tegar kutahankan perih tusukmu, dan agar kau tahu bahwa semakin besar sakit yang kau berikan padaku, semakin kuat hati ini karenanya.
               
Esok, saat tidur ini kembali terjaga, seberapa besar sakit yang kan kau goreskan padaku? Ayolah Karma, beri aku sedikit petunjuk…

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Sunday 16 January 2011 | By: Nathan

BIARKAN AKU BERDIRI DI ATAS LUMPUHKU


Ya, aku tahu aku pernah memintamu berjanji untuk selalu di sisiku dalam gelap atau pun terangku. Namun bukankah juga pernah kukatakan kepadamu bahwa suatu saat kau kan mendapati sisi lain dari diriku, sisi yang kutahu kan membuatmu sering terluka?
Cahaya, seperti yang pernah kukatakan kepadamu, aku adalah lelaki pencemburu yang terlalu posesif. Kurasa, saat ini kau baru benar-benar mengerti apa yang kukatakan itu. Aku tak pernah bisa menahan sejumput sakit saat seseorang bisa membuatmu begitu senang, begitu bahagia. Bukan karena aku tak ingin melihatmu bahagia. Tidak, bukan. Aku hanya tak bisa menahan sakit saat seseorang bisa selalu ada untukmu atau melakukan sesuatu untukmu, sementara aku hanya bisa terdiam di sini , mendengar kau bercerita tentang semua itu, dank au bahagia. Ya, aku hanya ingin menjadi satu-satunya yang bisa membuatmu sebahagia itu. Tapi aku tahu, semua lelucon ini hanya kan membuatmu bersedih.
Namun, tenang saja Cahaya. Aku akan membuat ini mudah bagimu. Tinggalkan aku sekarang, selagi hati ini masih cukup kuat menahan semua sakit yang kutahu kan meluluh-lantakkan kelelakianku. Lagi-lagi seperti yang pernah kukatakan kepadamu, “Bila akhirnya cinta ini menyakitimu, berjanjilah untuk menjauh dariku. Karena tiap tetes airmata yang mengalir di pipimu, kan meluruhkan semesta hatiku”.
Dan aku takkan membencimu Cahaya, takkan pernah. Aku kan tetap di sini, sedikit menjauh, berdiri di atas lumpuhku. Namun, aku kan tetap tersenyum mengiringi tawa bahagiamu tanpaku. Putuskanlah jalan apa yang selanjutnya kan kau tempuh. Karena kau pantas untuk mengecap kebahagiaan tanpa batas, tanpa aku…

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Saturday 15 January 2011 | By: Nathan

JANUARAIN


Ini, tengah Januari yang telah kesekian
Sejak waktu mengenalkanku pada hujan
Namun masih, tak sedikit pun ada yang berbeda
Pada sketsa langit yang memungkinkannya reda

Ah,…
Selalu saja harap ini sesatkan hati
Jauh terpuruk di sudut pusarannya, mati

Januarain,…
Kuharap kau tak pernah menitik
Sebelum semua serpih kenangan
Yang telah, dan masih terbetik
Kau bawa pergi dari ku, perlahan

Karena meski hujan ini enggan tuk berhenti
Selalu saja ku berharap suatu saat nanti
Akan ada hari
Dimana hujan ini
Tak lagi merinai
Di januari

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Wednesday 12 January 2011 | By: Nathan

Dear Rabb (Chapter Three)


Dear Rabb,
Apa kabar Tuhan? Di pagi yang belum turun ini, kembali kusapa Engkau. Berharap, tak Kau turunkan pagi tanpa cinta di dalamnya, juga  rahmat dan keselamatan yang mengiringinya untuk kutitipkan buat Cahayaku sebelum jahilnya dunia membuat ia terjaga.
Tuhan, aku tak tahu bagaimana lagi harus memohon kepadaMu. Mungkin aku  memang sudah tak pantas lagi untuk menerima semua limpahan kasihMu. Namun, tak bisakah sedetik saja Kau jagakan ia untukku? Bukankah ia masih pantas untuk menerima setitik cinta dariMu? Lalu mengapa Kau biarkan para pendosa itu mengganggu ketentraman hidupnya?
Tuhan, aku sungguh tak benar-benar mengerti, bagaimana Kau mengarahkan alur-alur takdir. Namun aku tak peduli duhai Tuhanku. Bawalah lorong takdirku ke jalan mana saja yang Engkau kehendaki, namun kembalikan semua kebahagiaan yang telah terenggut dari Cahayaku. Bukankah mudah saja bagiMu untuk membolak-balikkan kehidupan ini sebagaimana Kau memasukkan siang ke dalam malam, menyelipkan hujan di sela kemarau, dan menciptakan hidup setelah kematian?
Tuhan, ambillah kembali semua cinta, kasih dan rahmatMu dariku. Namun, berikanlah itu semua kepada Cahayaku. Karena sungguh, seperti yang pernah kukatakan kepadaMu, takkan sanggup ku lanjutkan hidup ini tanpa dia, cahaya yang takkan pernah padam di hatiku.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Friday 7 January 2011 | By: Nathan

Maaf, Aku Cuma Sedang Cemburu


Pernahkah kau terbangun di suatu pagi
Dan mendapati keyakinanmu sedang berdiri
Di sisi lain dari sebuah ketidakpastian?

Ya, cahaya..
Aku baru saja mengalaminya

Dan pernahkah kau mencoba
Menuntunnya kembali
Ke tempat dimana ia seharusnya berdiri?

Ya, cahaya…
Aku baru saja mencobanya

Lalu apa yang akhirnya terjadi
Ketika semua keyakinan yang kau layarkan
Pun karam sebelum menggapai tepian?

Entahlah, cahaya…
Aku tak tahu jawabnya

Maaf, aku cuma sedang cemburu…

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Thursday 6 January 2011 | By: Nathan

Aku ..... Kamu


Venus kembali terlambat meninggalkan pagi
Menyisakan cahaya yang bias oleh Matahari
Samar-samar kurasakan hangat sentuhnya
Namun ada yang terasa berbeda
Hangat ini, entah mengapa
Menggigil ku dibuatnya
Hangat ini, entah bagaimana
Bekukan hati, nyaris saja

Matahari kini sepenggalah
Dan Purnama pun beranjak sudah
Menyisakan Venus sendiri
Yang tak ingin pergi
Sementara di bawah sini
Terpekur ku berdiri
Menanti hingga Matahari
Mendekap  Venus yang sendiri

Aneh, langit seolah menjelma cermin untukku
Yang memantulkan setiap jengkal dari diriku
Kuharap kau, Cahaya  yang jauh di sana
Masih berdiri di bawah langit yang sama
Karena semua yang ingin kukatakan kepadamu
Telah terlukis di kanvas yang membiru
 
Don’t be sad if I can’t say those words today. I’m yours now, so just let our hearts speak on their own way…


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tuesday 4 January 2011 | By: Nathan

Segumpal Maaf Untuk Luna


Kicau murai membuatku terjaga di awal pagi ini. Lalu kudapati diriku terpaku di depan sebuah cermin tua. Anehnya, tak kutemukan wajahku di sana. Kecuali sesosok makhluk mengerikan yang sedang tersenyum sambil menyembunyikan kedua taringnya yang berlumuran darah. Makhluk itu memang mengerikan, aku bahkan tak ingin berlama-lama menatapnya. Oh iya, mengapa tak kupecahkan saja cerminnya? Tapi apakah makhluk itu juga kan ikut pecah? Rasanya tidak, mungkin cerminnya kan menyerpih, namun makhluk jahat itu kan tetap di sana, jauh di sudut jiwaku.

Ya, tiba-tiba saja aku merasa menjadi orang terjahat di dunia. Seperti katamu, Luna, juga Cahaya, bahkan sisi lainku pun mengatakan hal yang sama bahwa aku lebih mengerikan dari yang kau dan semua orang bayangkan. Meskipun aku samasekali tak pernah bermaksud melakukannya.

“Ibu, sejahat itukah aku?” tanyaku pada ibu yang akhirnya mengetahui semua kegalauanku. Maaf Luna, aku terpaksa mencurahkan semua kesahku pada Ibu. “kamu tak sejahat itu. Kamu Cuma sedang khilaf. Tapi kekhilafan kecilmu ini bisa berakibat fatal. Mungkin saat ini kamu hanya menyakiti segelintir orang. Namun cepat atau lambat, kesakitan itu kan kembali kepadamu. Hingga saat itu tiba, ibu harap kamu telah siap menahan perihnya.”

Air mataku akhirnya tumpah. Ya Luna, aku tak lagi malu menjadi seorang lelaki yang menangis. Ibu benar, naluri seorang Ibu memang selalu benar. Aku tahu Ibu sedang berbicara tentang karma yang sedang mengincar lemahku. Namun, sesakit apapun itu, aku telah siap menahan perihnya. Karena aku memilih jalan ini dengan semua lekukan tajam yang mungkin kan menghancurkan mimpi dan asaku.

Kini, semua sesalku hanya menyisakan segumpal maaf yang tak sempat terucapkan dengan kata. Aku hanya meminta satu hal kepadamu Luna, hapuslah semua kisah, bayang dan rasa tentangku dari hatimu. Karena kau pantas mendapatkan yang lebih baik.

Sorry for taking you in a grey line. I didn’t give you any choice, that’s true. Because I didn’t like either choice, being one of the choices or to choose.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Monday 3 January 2011 | By: Nathan

T E R S E R A H

Pecahkan saja cermin itu
Agar nanti kau percaya 
Sekuat apa pun kau mencoba
Kau hanya kan bisa memungut serpihnya
Namun selamanya takkan bisa
Kau sembuhkan cacatnya
Maka berbuatlah sesukamu

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Saturday 1 January 2011 | By: Nathan

SEBUAH REKONSILIASI HATI

“Berdirilah di tempatmu sekarang berada”
Ya, seperti katamu, di sinilah sekarang aku berada
Berdiri di tempat yang seharusnya
Sebab kukira cemara telah rela
Melepas peluk erat tangkainya
Pada daun-daun tua
Yang tengah dilanda rindu
Akan belaian tanah berdebu

Luna, tak sekali pun pernah terlintas di benakku
Tuk meretas jalin lisanku
Yang telah kusimpulkan di dadamu
Maka maaf bila ternyata kusalah
Mengartikan sebuah resah
Yang terselip dalam bisikmu saat terdesah
Dan sekali lagi maaf bila rasa yang kau ingin kudekap
Sedikit pun tak mampu tuk kukecap

Kini, kuhamparkan dua jalan di hadapmu
Lepaskan aku, serta semua hidup, harap dan asaku
Atau biarkan aku membuat ini menjadi adil bagimu
Agar dunia percaya
Bahwa halal bagi seorang manusia
Tuk melukai sahabatnya

Berjalahlah ke arah mana saja yang kau kehendaki
Namun jangan pernah kau sesali
Jika suatu saat nanti
Takdir dan waktu menghianati
Dalam sebuah konspirasi
Dan menghancurkan semua mimpi
Karena sekali melangkah
Selamanya kau takkan bisa kembali, takkan pernah

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO