Sunday 7 November 2010 | By: Nathan

Semesta Hati Untukmu Negeri


Dear negeriku,
Apa kabar negeriku?
Masihkah alam menyayangimu
Setelah penghianatan yang kau buat tanpa ragu?
Kudengar karma itu telah sampai kepadamu
Lalu apakah itu menyakitimu?

Wahai negeriku,
Kuharap prasangka itu tak meracuni pikiranmu
Karena sungguh, takkan pernah alam mendendam
Meski telah kau buatnya remuk redam
Ia hanya menuruti titah Tuhannya
Tanpa sempat bertanya mengapa

Dan negeriku,
Kuharap kau juga tak menyangka
Tuhan telah benar-benar murka
Karena sungguh, takkan pernah Ia berhenti mencintai
Meski telah kau coba tuk tumbuhkan sejuta benci
Maka usahlah hati kau sedihkan
Karena ini hanyalah sebuah peringatan
Karena terkadang dunia membuat kita terlupa
Akan adanya sang pencipta

Namun bila rasa itu t’lah sesakkan dadamu,
Maka menangislah negeriku,
Basahilah nurani yang kerontang dengan airmatamu
Menangislah,
Hingga tak lagi ada airmata yang mengalir di pipimu
Menangislah,
Agar Tuhan kasihan kepadamu
Menangislah negeriku, menangislah
Dan aku kan menangis bersamamu
Dalam tiap doa dan sujudku

Dan bila esok Tuhan t’lah redakan tangismu,
Menghapus tiap bilur kesedihan di dadamu,
Terimalah sebuah bingkisan kecil dariku,
Semesta hati,
untukmu negeri

*Ya, terkadang kita memang terlupa akan adanya Sang Pencipta*

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

19 comments:

TS Frima said...

saya suka form nya :)

nice words, dude!

Isti said...

ini bukan karma...ini ujian buat kita semua...Semoga Allah melindungi kita selalu

DenBaGas said...

Salam
Nice post kawan
Akan selalu untukmu negeri dari hati ini..

Salam kawan

Unknown said...

aku hanya berharap semua ini adalah teguran bukanlah bencana atau siksaan karena kita terlalu banyak berbuat dosa

Bang Aan said...

apakah Tuhan memang sedang murka, pada negeri kita. hingga sebagian dari kita harus menitipkan bingkisan2 kecil untuk Tuhan..

alkatro said...

tak ada debu tanpa angin.. tak ada asap tanpa api.. alam adalah sahabat,
menguntungkan atau merugikan hanyalah prasangka pikiran

windflowers said...

tak akan tega alam berbuat semua itu jika tanpa ada maksudnya...
apalagi Tuhan Yang Maha Pengasih Penyayang...

tak kan pernah ada air mata yang tak terhapus...
krn sejatinya, alam tak banyak menuntut..tak banyak meminta...ia hanya ingin dirawat...sikap wajar merawat alam, krn ia telah banyak memberi kehidupan bagi kita...
bunga2 berwarna warni dengan keharumanya..pohon2 yang rindang..air sejuk dan bening...kicauan burung..buah2 yang manis dan ranum...

Tuhanpun akan tersenyum bahagia jika kita sanggup hidup selaras dengan alam sebagai ciptaanNya pula..

Nyayu Amibae said...

wuaaaah.. terharu aku baca puisinya, sayang aku ga pandai berpuisi, jadi aku ga bisa balas pake kata-kata puisi seperti sista windflowers, hmmm

that's oke, yang penting hidup seimbang saja, jangan terlalu miring ke kiri atau kekanan... gituuuu... insyaallah.. semua akan baik2 saja...... Jangan bertanya apa yg bisa Indonesia berikan untuk kita?, tapi tanyalah apa yg bisa kita berikan untuk Indonesia? ^_^

Anonymous said...

ah, musibah dan bencana "hanya" salah satu caraNya untuk say Hello ke kita :)

hum... harusnya saya dong yang minta kamu bikinin puisi buat saya :D puisi saya kan masih abal-abal.. heheheh

~Srex~ said...

Yah...apakah ini cobaan, ujuan, atau karma...kejadian bencana selalu menimbulkan penderitaan umat manusia. Hendaknya manusia selalu mawas diri....

Sohra Rusdi said...

mari kembali kepada pemujaan sejati agar Tuhan menghentikan cobaannya kepada kita

Nilla Gustian said...

Bahasa semesta yang hanya menuruti perintah Tuhannya. Ya, mungkin karena terlalu sering melupa, maka Tuhan segera merangkul kembali lewat ini semua....

Budi Mulyono said...

Seemsta hati untukmu negeri... Wah rada bingung untuk mengerti secara mendalam... Kalo buat saya mah,, tangis bisa menjadi jalan untuk ingat kembali kepadaNya...

Melihat Perkembangan Motorik Buah Hati on Blog Keluarga

Ummi Ubay said...

smoga bangsa ini bisa mengerti apa yang terjadi

ellysuryani said...

Semoga Dia Sang Maha perkenankan pinta kita. Amin......

Unknown said...

Negeri ini memang sudah agak jauh dari-Nya karena kebebebasan semakin memuncak di negeri ini ... Harusnya pemerintah tidak mengizinkan tempat" maksiat di negeri ini... namun bukan hanya itu kita semua anak negeri juga harus selalu menjga diri 'n alam ini agar tuhan lebih mnyayangi kita dan juga alam ...

diberikan ujuian, karma, siksaan atau bencan itu berarti Allah masih mengingat kita'n menyayangi kita ...

salam sahabat ... untuk negeri ...

Unknown said...

bangkitlah wahai negeriku..hapuslah air matamu..doa kami selalu mengiringi perjalananmu..puisi yang indah,,penuh makna..saya suka banget

Ajeng said...

Ini bukan karma, tapi ujian berupa musibah. Semoga kita semua sanggup melewati ujian ini, serta dapat mengambil pembelajaran dari peristiwa ini..
Btw, nice poem :)

Afif Amrullah said...

Keren banget!

Post a Comment