Saturday 24 July 2010 | By: Nathan

Apalagi Yang Bisa Terucap

Apalagi yang bisa terucap
Ketika jingga yang berpendar dalam nyala
Pun akhirnya meninggalkan cakrawala

Apalagi yang bisa terucap
Ketika binar-binar penghabisan
Pun akhirnya tertidur perlahan

Dan kini, cahaya itu pun akhirnya padam
Sementara aku masih bertanya dalam harap,
Apalagi yang bisa terucap?

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

19 comments:

Natural Nusantara said...

akhirnya hanya terucap pelan, Sampai jumpa besuk lagi dengan cerah dan ucapan bahagia kita

Om Rame said...

diam adaLah emas dan rame adaLah berLian, hehehe... piss ach.
terima kasih atas untaian kata yang indahnya, juga terima kasih untuk foLLowbacnya. saLam persahabatan.

menjawab pertanyaan:
untuk karakter yang kuat, sebaiknya peLajari duLu jenis karakter tersebut baru bisa menentukan apa yang harus dikenakan, berfungsi untuk mencerminkan karakter pribadi. bermanfaat agar merasa nyaman dengan gaya busana sobat juga tetap enak di Lihat oLeh orang Lain. terima kasih atas perhatiannya.

ali said...

Istighfar... :-)

alkatro said...

maknyuus tenan..

a, i, u, e,o
berjuta kata takkan mampu terucap
tiada bermakna
tanpa yang lima

lima huruf yang akan membawa berjuta kata
menjadi kilauan cahaya
dan menghadirkan alam semesta
ke dalam trilyunan buku pengetahuan

demikian juga halnya
dengan manusia
tiada bermakna
tanpa yang lima

Anonymous said...

kata adalah perantara
pertanyaan adalah penjemput, kadang terlihat memaksa
mereka tak pernah mengerti akan makna, mereka buta
hanya saja seorang perantara, yang tahu dan tidak tahu apa-apa

windflowers said...

aku tahu..kata tak selamanya harus terucap..
tak perlu kau katakan, jika memang akan membuatmu terluka atau bwt orang yg kau cintai...
semua akan terekam dengan keindahannya tersendiri..
have a great day ya...

oya..ada award dariku bwtmu...kalo berkenan, tlng ambil awardnya yaa...^_^

A. Hermana said...

assalamualaikum...
kunjungan balik,
ijin follow juga ya?
blog yg menarik..
nambah teman,,,
salam

Umy Diary said...

umy nggak bisa ngomong apa2 lagi,,,
diam aja lah

Mulyani - Ibunya Dini said...

Diam, salah satu perbuatan yang sering aku akukan. Salam kenal dan hangat..
Terimakasih sudah mau berkunjung

~Srex~ said...

Berkunjung....
Blog yg unik dan indah ini...salam kenal juga.
O ya...izin baca2 artikel2 puitis di blo mu yaa...tx u

Mulyani Adini said...

Salam kenal..izin baca2 ya

NENSA MOON said...

Dan...
Ketika cahaya itu padam
Biarkan kegelapan berdendang
menari bersama hembusan angin malam
Membelai jiwamu hingga terlena
dan diamlah sesaat, lalu dengarkan...

Athifah Dahsyamar said...

apalagi yang bisa terucap, menyaklsikan tulisanmu yang begitu mantab..

Unknown said...

Ucapkan apa yang masih bisa terucap....
Dalam hati juga tidak apa-apa..

Nilla Gustian said...

Hanya rasa syukur yang bisa terucap atas hidup ini.. :)

Anonymous said...

Pilihan katanya indah dan sarat makna. Kuberharap cahaya itu bisa berpijar lagi, semoga!
Salam sobat :)

NoRLaNd said...

saya sepertinya tipe tipe yang mirip seperti ini,
dimana saya lebih memilih untuk diam ketimbang banyak bicara pada orang yang tdak mengerti kita =(

Cerita aja said...

diam... terkadang menjadi jawaban terbaik. bagus puisinya, tetep semangat!

Ajeng said...

Syukur..

Post a Comment