Wednesday 22 December 2010 | By: Nathan

Cinta Putih Untuk Ibu

Ada masa dikala gelang-gelang ingatan merantai persendian waktu. Sumpama titah Tuhan yang mengekal langit pada pijaknya. Dan gelang-gelang ingatan itu akhirnya sampai kepadaku, ketika bayagmu kukenangkan. Kau, wanita tetap tersenyum dalam sakitmu saat hadirku.

Aku tahu, tak pernah berkurang cintamu kepadaku meski hidupku t'lah menguras semua kasih sayangmu di tiap hariku. Aku tahu, seringkali kau tahankan perihmu 'tuk keringkan tiap tetes airmata bahkan sebelum sempat kau tumpahkan hanya agar ku tak ikut bersedih denganmu. Aku tahu, seringkali kau redamkan panas amarahmu utuk tiap salahku hanya agar tak ada kecewa yang melukis sedih di wajahku meski untuk itu harus kau tahankan sakit yang menghimpit di dadamu. Aku tahu, tak jarang kau tuluskan senyummu di atas helai kecewamu akanku hanya untuk meyakinkanku bahwa kau ikut bahagia atas tiap putusanku meski untuk itu harus kau tahankan bergumpal sesak di hatimu. Dan sungguh, aku tahu, terkadang kau harus menggenggam tanganmu sendiri hanya untuk meyakinkan bahwa masih tersisa kekuatan dalam dirimu untuk selalu menjagaku meski untuk itu harus kau habiskan separuh usiamu.

Maka hari ini, untuk semua waktu yang terlewati tanpa cinta yang sempat kudekapkan kepadamu, dan untuk semua rasa yang tak sempat kujelmakan dalam kata, izinkan aku 'tuk persembahkan, "Seputih Cinta, Untukmu Ibu..."

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

3 comments:

TS Frima said...

selamat hari ibu :)

Athifah Dahsyamar said...

lamaaa gak mampir. makin keren ajaaa hehee :D

windflowers said...

tak kan pernah bisa kita melunaskan air susu yang telah menjadi darah bagi anak2nya...
kasihnya tak kan pernah pudar sampai kapanpun..
terima kasih ibu..karenamu kami hadir di sini...
baktimu kan terukir indah hingga kami menghadapNya..

Post a Comment