Tiba-tiba saja aku telah berada di tengah malam yang hampir usai ini. Tak ada yang tampak olehku kecuali hitam. Hitam yang seolah abadi, sekekal malam yang tak kunjung usai ini. Sedetik kemudian aku baru menyadari malam ini telah mati. Kucoba meraba gelapnya dan membelai penatnya, namun tak lagi kurasakan denyut nadinya ketika hatiku perlahan tertidur dengan lelapnya.
Sementara jauh di sana, di ujung jemariku ketika kucoba menunjuk satu bintang, sepenggal bulan tengah bercengkrama dengan segumpalan awan. Mereka terlalu larut dalam percumbuan yang aneh itu hingga tak menyadari tatapan iriku yang dengan tajam mengawasi mereka.
Ya, aku memang iri pada kedua makhluk gelap itu. Masih layakkah bulan yang hanya sepenggal untuk dicintai, bahkan hanya oleh sehamparan malam yang telah mati? Kalau memang iya, mengapa tak semakhluk pun mencintaiku, walau alam t’lah menjadikan diriku purnama yang bersinar di palung malam? Dan kalau memang tidak, mengapa masih saja takdir membiarkan mereka bersama dalam ketidak-tetapan yang tak kupahami itu?
Hmmm, andai aku bisa menulis kitab takdirku sendiri, kan kujadikan diriku sepenggal bulan untuk malam yang telah mati. Namun, masihkah ada kesempatan bagiku untuk memilih? Tuhan, berikanlah aku jawabnya saat kuterjaga. Atau biarkanlah aku tertidur dalam mimpi yang indah ini, selamanya…
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
...What The Thunder In Your Heart Turns To Be...
Pages
Content List
Virtual Mates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
It's Me
Labels
- Apa Kabar Hati? (4)
- Diary (33)
- Gemuruh (7)
- Ibu (1)
- Leave Me Alone (4)
- Mémoire (4)
- My Wishes (2)
- New Born (12)
- Sahabat (5)
- Suara Hati (30)
- Unlistened (2)
- Untreatable Pain (1)
Top Listeners
Most Listened
-
Izinkan aku mencintaimu Dengan caraku sendiri Dengan cinta yang mungkin sulit ‘tuk bisa kau pahami Biarkan aku sayangimu Dengan caraku sendi...
-
Selalu saja, angin berhembus sekehendaknya Tak hanya, menyapu seraut wajahku saja Tapi juga, sekuntum...
-
Akhirnya ku terjaga Di pagi yang turun tanpa mega Kutengadahkan wajahku ke langit barat Dan kutemukan wajah-wajah yang memendam hasrat L...
-
Juni akhirnya beranjak pergi Meninggalkan kemarau yang sendiri Dan hujan yang sesekali kembali Membawa kuntum-kuntum melati Juli pun me...
-
Dear Rabb, Apa kabar Tuhan? Di pagi yang belum turun ini, kembali kusapa Engkau. Berharap, tak Kau tu...
-
Dear Rabb, Tuhan, izinkan aku mencurahkan semua kesahku ke hadapMU. Karena sungguh, kemana lagi kan ku adukan segala duka ini bila cintaMu ...
-
Untukmu, sekeping hatiku yang hilang... Izinkan kubertanya kepadamu, tentang risalah sebuah cinta Bahwasannya akankah ia abadi selayaknya m...
0 comments:
Post a Comment