Friday 15 October 2010 | By: Nathan

Cemara


Cemara,
Goyah terhembus angin utara
Setelah sekian warsa
Terbendung kemarau masa

Cemara,
Akhirnya rela
Melepas peluk erat tangkainya
Pada daun-daun tua
Yang tengah dilanda rindu
Akan belaian tanah berdebu

Cemara,
Akankah kau melepaskan
Semua dedaunan itu dengan penuh kerelaan
Meski kan kau jatuhkan
Sejuta putik penyesalan?

Cemara,
Andai masa tak pernah bertingkah,
Andai angin tak pernah berubah arah,
Apakah kau kan menjawabnya?

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

6 comments:

~Srex~ said...

cemara yang yang gundah gulanakah...?
menyaksikan kejamnya sang waktu mengikis kecantikannya...? menguji ketegarannya...?

Arjuna said...

mungkin dari cemara kita bisa belajar ttg kerelaan, dan mengakui kuatnya sang waktu...

nice,

windflowers said...

cemara tak kan pernah menjawabnya
ia hanya tahu tentang dirinya yang hijau dan sejuk bagi kehidupannya
cemara hanya tahu yang mencintainya, yang menyayanginya dan dengan tulus ia kan membalasnya dengan budi yang halus dan rendah hati
cemara selalu jujur dan setia pada satu bakti
dan cemara hanya tahu bahwa hidupnya suatu saat akan berakhir

Ummi Ubay said...

cemara cemara :D
jadi inget lagu sapa gitu hehee

Anonymous said...

maybe yes, maybe no :p

Nilla Gustian said...

cemara tak pernah menyesal
cemara tak pernah bersedih akan daun-daunnya yang gugur
sebab ia telah berjanji akan selalu setia pada takdirnya..

Post a Comment