Terlena,
Kau tegak di puncak keangkuhan
Tanpa sejenak pun kau tundukkan
Wajahmu yang tengadah
Menantang langit bertitah
Terlena,
Kau berdiri dengan sebongkah dagu
Teramat tinggi kau acungkan tanpa ragu
Seolah langit telah membatu
Di bawah kerdil jemari kakimu
Menunduklah…
Tuk sejenak tentukan arah
Karena ketika iblis telah mencubu nurani
Dan mengecup bilah-bilah hati
Maka takkan pernah lagi terjemah
Sebaris lirik pada syair-syair berdarah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
7 comments:
wih serem amat bro,,kalo kecupan artis ane mau dah hahah salam kenal bro,,,
ngeri judulnya... hihihi
iblis tak kan pernah tertunduk
selagi keangkuhan mencengkeramnya...
kapankah akan berakhir..?
sedangkan sang masa kian tak mempedulikannya...
Di balik semuanya, terkadang ada sedikit pelajaran dari iblis....yaitu tentang keteguhan hatinya..
dengan menundukkan kepala n hati semoga terhindar dari bujuk rayu iblis.
Puisi yg indah sob...
Mungkin perlu skali2 dicucup mbun2an-nya oleh iblis ya kang...biar selalu ingat...bahwa dia tidak sekedar (pe)mimpi.
*mengangguk2... :)
Post a Comment